13 Mei 2014

ASRINYA DESA CIBADAK - SUKAMAKMUR KAB. BOGOR


Tak terasa setahun sudah saya tinggal di Kp. Rasamala desa Cibadak - Sukamakmur kab. Bogor. Suami memboyong saya untuk tinggal di desa ini bukan tanpa alasan. Kebetulan suami mengajar di dua tempat. Di Ds. Landbaw dan di Ds. Sukamakmur.  Sebelumnya kami tinggal di Ds. Karanggan - Gn. Putri.

Dari Karanggan ke Sukamakmur menurut suami saya waktu tempuhnya sekitar 1-1,5 jam diperjalanan. Tidak begitu jauh juga sih sebetulnya dari Karanggan tapi cukup membuat suami saya lelah diperjalanan. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, suami memutuskan mengajak saya untuk mengontrak rumah di daerah Cibadak ini. Lumayan tengah-tengah. Ke Citeureup jadi tidak begitu jauh ke Sukamakmur pun begitu, tidak terlalu jauh. Mengirit waktu dan bensin hehehe.

Awalnya saya ragu untuk tinggal di desa Cibadak ini. Yang saya tahu daerahnya berbukit-bukit dan terhitung "agak jauh" dari pusat keramaian. Suami pernah menjelaskan bahwa di desa ini belum banyak dilewati angkot. Sehari paling 2-3 angkot yang lewat. Angkutan lebih banyak berupa mobil pick up ataupun ojek. Pun minimarket seperti Indomart atau alfamart juga belum tersedia. Untung saja warung-warung kelontong milik warga sudah lumayan banyak. Sempet ragu jadinya. Sudah terbiasa di Karanggan kemana-mana mudah, fasilitas publik pun banyak. Tapi kalau suami yang mengajak si yowees ayoo aja pindah.

Daaann... Terrnyattaaaa, keindahan alamnya sungguh mempesona eeuuuyyyy *untuk saya lho, i'm not big city people alias ndeso kali yaa jadi betah tinggal di kampung hihihi*, suasana alam dan keramah tamahan penduduknya bikin saya betah, areal sawahnya juga masih luaas.. Jadi ingat kampung halaman saya di Garut eeuuyy... Saya juga baru "ngeh" kalau tidak jauh dari Citeureup ini ternyata masih ada desa yang masih asri begini.

Hamparan sawah di desa Cibadak ini masih sangat mudah dijumpai. Udaranya pun masih segar untuk dihirup dan sangat sejuk. Sangat kontras dengan daerah saya di Karanggan yang termasuk kawasan industri mengingat banyaknya pabrik yang mulai berdiri dengan gagah di sepanjang jalan. Udara sudah terkontaminasi dengan polusi. Belum lagi masalah kemacetannya tiap pagi dan sore. Fiuuhh... 

Di sini saya menjumpai suasana yang sangat-sangat jauh berbeda. Nyaman, dan tenang. Sejauh  mata memandang saya di suguhi suasana alam pedesaan yang menghijau, ditambah penduduk yang sangat ramah, hmm klop deh :)

Oya, Jalur Sukamakmur ini juga merupakan jalur alternatif ke arah Jonggol dan Puncak. Hanya saja beberapa waktu lalu tidak jauh dari rumah kontrakan saya tepatnya di Kp. Gombong dan Kp. Balukbuk terjadi musibah longsor yang diakibatkan oleh pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi (Tentang pergerakan tanah akan saya share di postingan berikutnya) sehingga jalur ini sementara belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

ASRINYA DESA CIBADAK - SUKAMAKMUR KAB. BOGOR
ASRINYA DESA CIBADAK - SUKAMAKMUR
Lihatlah walaupun rumah kontrakan saya berada di pinggir jalan. Saya tidak terlalu di pusingkan oleh bisingnya suara klakson kendaraan karena macet. Karena disini memang NO MACET. hehehe...

NO MACET
See, No macet.
NO MACET

Disini, cuaca cenderung lebih sejuk. Walaupun tidak sedingin suhu di puncak. Namun dimusim penghujan,  cuaca bisa lebih dingin dari biasanya, dan sesekali dapat menimbulkan kabut yang lumayan tebal. Brrrr... Dingiinnn...

Sebaliknya, kalau cuaca sedang cerah dan bila tepat waktunya dengan musim panen padi maka pemandangan seperti ini mudah dijumpai.
Menjemur padi saat cuaca cerah

Untuk saya yang sebelumnya tinggal di pinggiran kota dan di tengah lingkungan yang padat penduduk pula, Sungguh, suasana pedesaan seperti ini seperti merefresh otak saya lagi. Pun saya lebih mudah mendapatkan ilham atau ide cerita untuk hobi tulis menulis saya, ya mungkin karena suasana yang membuat saya nyaman dan relax. Tapi kalau tanggung bulan sama aja kali ya mikirin kantong yang menipis hihihihi.

Sebenarnya masih banyak lagi keindahan desa ini. Sepanjang perjalanan menuju desa Cibadak pun kita akan di suguhi pemandangan bukit-bukit yang masih asri dan sungai yang masih mengalir dengan jernih. Sayang saya belum sempat mengabadikan lewat foto. InsyaAllah dikesempatan berikutnya akan saya share tentang sungai dan bukit-bukitnya :)

Senang rasanya tinggal disini. Apalagi tinggal dengan suami tercinta serasa honey moon teruuuusss hehehe (semoga kami segera dianugrahi momongan..., amin).


Dan ini foto dari samping rumah
Foto ini diambil dari samping rumah

Rasanya lagu mars kota Bogor cocok sekali untuk menggambarkan desa ini.

Diantara gunung salak dan pangrangoo
Terbentang kawasan luas menghijauuuuu...
dihias ciliwung sungai termahsuuur
Kabupaten Bogor indaah dan Subuuurrr....

11 komentar:

  1. Aku juga baru tau kabupaten bogor masih punya wilayah seperti ini. Aku main ke huntara desa cibadak dan suasananya beda dengan yang ini.

    BalasHapus
  2. Sama saya juga taunya pas ikut suami aja hehe. Oia, kpn ke huntara? suasananya beda gimana ya? *pensive* hehe, di lingkungan tempat saya tinggal sih memang asri, dan nyaman ^^

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum..... Salam kenal, Teh. Kayanya enak tinggal di situ, jadi pengen maen. Tanya" banyak ya, Teh :) Rawan longsor ga ? Layanan listrik & internet gmn ? Dah sumpek di Jkt, ceritanya pengen hijrah, hehe

    BalasHapus
  4. Wa'alaikumsalam,.. sama2 slm kenal, tapi ini mba/ibu/bapak ya? hehe. Iya di sini memang masih asri kalau dibandingkan dgn Jakarta. Soal rawan longsor, memang beberapa bulan lalu sempat terjadi longsor akibat pergesran tanah, waktu itu curah hujan emang tinggi (mau update soal longsor ini belum sempet *tutup mata* hehehe) hmm, jd bs dibilang memang agak rawan krn kan memang pd dasarnya daerah perbukitan rawan longsor ya. Kebetulan lokasi tempat kejadian longsor dkt rumah loch, tapi ya mau bagaimana lagi La haula... hehehe

    Nah, kalau listrik sich udah masuk, cuma kdg2 masih suka sering mati lampu. Dan utk layanan internet lumayan kalau ga mati lampu mah lancar jaya. Tapi gimana ya, kdg2 suka lola jg, tergantung sinyalnya apalagi kalau lagi mati lampu, jangankan ngenet, sms or telp juga ga bisa, sinyal ilaang heuheuheu,,

    Ya begitulah, tapi saya kok betah yach?? hehehehehe

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum lagi, sy (boleh) Bpk. Anang :)
    Maaf, baru OL & hatur nuhun atas infonya, Biarpun deket lokasi longsor, moga" tempat Teteh tetep aman.
    Sekitar seminggu yg lalu sy coba jalur itu naik motor, masuk dari Citeureup. Sepanjang jalan aspalnya relatif bagus & seru. Berliku + naik turun, meleng dikit bisa nyemplung, hiii syuram !!! Tapi pemandangan dan udaranya menyejukkan hati & otak sy.
    Masuk desa Cibadak, persis stlh tanjakan disambung tikungan ke kiri, sempat mampir ke warung kecil yg cukup komplit (yg dagang sampe miring" jalannya, hihihi). Celingak-celinguk sambil klepas-klepus sebentar, hmmm....Buat saya, suasananya emang bikin betah. Lanjutin perjalanan, ga jauh dari situ ketemu turunan disambung jalan rusak sepanjang bbrp puluh meter & ada bangunan (musholla/masjid?) yg miring. Mungkin itu lokasi longsornya ? Ikut sedih ngeliatnya.
    Ditunggu update-nya, wassalam

    BalasHapus
  6. Iya Pak Wahyudin, silahkan saja.

    BalasHapus
  7. tanah disana brp per meter bu?...

    BalasHapus
  8. Selamat pagi ibu, apakah ibu masih tinggal disana? bolehkah minta alamat email ibu untuk bertanya-tanya?

    BalasHapus
  9. memang mantap tempatnya asik kok..
    Karena saya juga tinggal di kampung bolang tajurnya ga jauh dari cibadak

    BalasHapus
  10. Terima kasih sudah berbagi. Ijin share fotonya ya dik. Semoga kalian sehat2 bahagia n lekas dapat momongan. 🙏

    Kalau dari jakarta ke sesa ini jalan mana yg terbaik ?

    BalasHapus